Beranda | Artikel
Doa Istiftah (Iftitah) di Tarawih: Dibaca Satu Kali Saja atau Setiap Dua Rakaat? – Syaikh Saad al-Khatslan #NasehatUlama
Kamis, 27 Maret 2025

Kita mulai pertanyaan pertama–dengan memohon keberkahan pada Allah. Siraj bertanya tentang doa istiftah (iftitah) dalam Shalat Tarawih:

Apakah doa istiftah dibaca pada setiap shalat atau setiap dua rakaat, seseorang memulainya dengan doa istiftah?

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita, Muhammad, beserta keluarga dan para Sahabatnya, serta siapa saja yang mengikuti petunjuk beliau hingga Hari Kiamat. Amma ba’du:

Setiap dua rakaat shalat (sekali salam) memiliki rukun, syarat, wajib, dan sunnahnya masing-masing (yang berdiri sendiri). Di antara sunnah dalam shalat adalah membaca doa istiftah.

Dengan demikian, doa istiftah dianjurkan untuk dibaca di awal setiap dua rakaat dalam Shalat Tarawih. Inilah pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini. Tidak ada dalil yang mengecualikan Shalat Malam dari hukum shalat lainnya.

Shalat Malam berlaku seperti shalat yang lain, sehingga doa istiftah tetap dibaca di awal setiap shalat. Dengan demikian, dalam Shalat Tarawih, doa istiftah dibaca di awal setiap dua rakaat.

====

نَبْدَأُ عَلَى بَرَكَةِ اللَّهِ بِأُوْلَى الْأَسْئِلَةِ الَّتِي وَرَدَتْنَا سِرَاجٌ سَأَلَ عَنْ دُعَاءِ الِاسْتِفْتَاحِ فِي صَلَاةِ التَّرَاوِيْحِ

هَلْ فِي كُلِّ صَلَاةٍ أَوْ فِي كُلِّ رَكْعَتَيْنِ يَبْدَأُهَا الْإِنْسَانُ بِدُعَاءِ الِاسْتِفْتَاحِ أَمْ لَا؟

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَن اهْتَدَى بِهَدْيِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ أَمَّا بَعْدُ

فَإِنَّ كُلَّ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقِلَّةٌ بِأَرْكَانِهَا وَشُرُوطِهَا وَوَاجِبَاتِهَا وَسُنَنِهَا وَمِنْ هَذِهِ السُّنَنِ دُعَاءُ الِاسْتِفْتَاحِ

وَعَلَى ذَلِكَ فَيُسْتَفْتَحُ فِي أَوَّلِ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ هَذَا هُوَ الْقَوْلُ الرَّاجِحُ فِي هَذِهِ الْمَسْأَلَةِ وَلَيْسَ هُنَاكَ دَلِيلٌ يُخْرِجُ صَلَاةَ اللَّيْلِ عَنْ غَيْرِهَا

وَإِنَّمَا صَلَاةُ اللَّيْلِ كَغَيْرِهَا مِنَ الصَّلَوَاتِ فَيُسْتَفْتَحُ فِي أَوَّلِ كُلِّ صَلَاةٍ

وَمِنْ ذَلِكَ فِي أَوَّلِ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ


Artikel asli: https://nasehat.net/doa-istiftah-iftitah-di-tarawih-dibaca-satu-kali-saja-atau-setiap-dua-rakaat-syaikh-saad-al-khatslan-nasehatulama/